Ticker

6/recent/ticker-posts

"Ada Dugaan Pungli di SMAN 2 Sidoarjo, Wali Murid Keluhkan Iuran Rp460 Ribu per Bulan"

🪦< Independent Online >
"Ada Dugaan Pungli di SMAN 2 Sidoarjo, Wali Murid Keluhkan Iuran Rp460 Ribu per Bulan"

Sidoarjo, Persindependent.com,– Dugaan praktik pungutan liar (pungli) mencuat di SMAN 2 Sidoarjo. Wali murid mengaku terbebani dengan adanya kewajiban membayar sumbangan sebesar Rp460 ribu tiap bulannya dan per-anak.

Terhadap media ini, Seorang wali murid yang enggan disebutkan namanya menyampaikan, pihak sekolah meminta orang tua menandatangani surat pernyataan terkait kesanggupan membayar. Namun, anehnya surat tersebut itu tidak boleh difoto atau dibawa pulang.

“Kami hanya disuruh tanda tangan, tapi tidak boleh bawa salinan. Jadi seolah dipaksa menyetujui,” ungkap wali murid terhadap media ini, Jumat (29/8/2025).

Informasi yang dihimpun, sebagai contoh penagihan dilakukan oleh salah satu wali kelas X-5, bernama Atis. Ia meminta konfirmasi pembayaran dari para orang tua melalui pesan grup WhatsApp.

Dalam pesan itu, Atis menyampaikan bahwa seluruh wali murid sudah membuat pernyataan untuk memberikan sumbangan ke sekolah. Sumbangan tersebut, disebutnya dengan nama Sumbangan Komite Peningkatan Mutu (SPKM).

Atis juga menuliskan, nominal SPKM sudah ditetapkan dan terhitung sejak bulan Juli lalu. Setiap pembayaran yang dilakukan orang tua murid diminta untuk segera dikonfirmasi kepadanya.

“Jika ada yang Transfer mohon bukti transfer dikirim Japri ke saya ngge Bapak/Ibu,” ujar Atis, didalam pesan grubnya.

Praktik ini menimbulkan keresahan di kalangan wali murid. Mereka menilai, meski dibungkus istilah “sumbangan”, kenyataannya pembayaran dilakukan secara rutin setiap bulan dengan jumlah yang telah ditentukan.

Wali murid berharap ada perhatian serius dari pihak terkait, termasuk Dinas Pendidikan Jawa Timur, agar praktik serupa tidak terus membebani siswa dan orang tua.

Hingga berita ini diturunkan, Kepala SMAN 2 Sidoarjo, Dr. Ristiwi Peni, saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp, kepala sekolah asal madiun itu belum merespon dan berikan penjelasan resmi.

Selain itu, begitupula Wali Kelas Atis yang juga enggan respon pesan konfirmasi media ini.(tim)